Homoiterm, Poikiloterm, Ektoterm dan Endoderm
Homoiterm,
Poikiloterm, Ektoterm dan Endoderm
Berdasarkan
pengaruh lingkungan pada suhu tubuh, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Homoiterm
: Hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya tanpa dipengaruhi oleh lingkungan.
Contoh : Mamalia dan unggas.
2.
Poikiloterm : Hewan yang suhu tubuhnya
dipengaruhi oleh lingkungan. Contoh : Cacing , reptil, dan serangga.
Berdasarkan asal suhu tubuh, hewan
dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Hewan ektoterm
Hewan ektoterm
adalah hewan yang sangat bergantung pada suhu di lingkungan luarnya untuk
meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan dari keseluruhan sistem
metabolismenya hanya sedikit. Contoh hewan yang tergolong eksoterm yaitu ikan salmon (22 o),
alligator (buaya) (32 - 35 oC), iguana 38 oC), lezard
anolois sp (30 - 33 oC).
Hewan
ektoterm terestrial memperoleh panas dengan cara menyerap radiasi matahari baik
pada vertebrata maupun invertebrate misalnya dengan mengubah warna permukaan
tubuh (ubah penyerapan melanin, contoh: belalang rumput dan kumbang mengubah
warna tubuhnya menjadi lebih gelap. Menghadapkan tubuh ke arah matahari,
contoh: belalang Locust tegak lurus ke arah matahari. Sedangakan cara pelepasan
panas:
- Mengubah orientasi tubuh menjauhi sinar matahari
- Memanjat pohon
- Vasokonstriksi
- Vasodilatasi
Adaptasi Hewan Ektoterm terhadap
Suhu Sangat Panas dan Sangat Dingin
Adaptasi
terhadap suhu sangat panas dilakukan dengan:
- Meningkatkan laju pendinginan dengan penguapan:
- melalui kulit, bagi hewan yang berkulit lembab (cacing dan katak) atau dengan cara berkeringat (untuk hewan yang mempunyai kelenjar keringat)
- melalui saluran pernafasan, bagi hewan yang kulitnya tebal dan kedap air (reptil dan insekta)
- Mengubah mesin metaboliknya agar bisa bekerja pada suhu tinggi (kadal dan reptil gurun)
Sedangkan
untuk adaptasi terhadap suhu sangat dingin dilakukan dengan:
- meningkatkan konsentrasi osmotic, titik beku cairan tubuh dapat diturunkan hingga dibawah 0oC. Zat terlarut: gula, seperti fruktosa atau derivatnya, dan gliserol (bermanfaat untuk melindungi membran dan enzim dari denaturasi akibat suhu yang sangat dingin. contoh: lalat dari Alaska, Rhabdophaga strobiloides, yang dapat bertahan hingga suhu -60oC.
- menghambat pembentukan kristal es di dalam sel untuk mencegah kerusakan membrane. Dilakukan dengan cara menambahkan glikoprotein antibeku ke dalam cairan tubuh (misal: ikan es dari antartika (Trematomus borchgrevink). Glikoprotein ialah molekul polimer dari sejumlah monomer yang tersusun atas tripeptida, yang terikat pada derivat galaktosamin (alanin-alanin-treonin- galaktosa derivat).
2. Hewan endoterm
Hewan
Endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari dalam tubuh sebagai
hasil dari proses metabolisme sel tubuh. Suhu tubuh dipertahankan agar tetap
konstan, walaupun suhu lingkungannya selalu berubah (contoh: burung dan
mamalia) dengan cara menyeimbangkan perolehan dan pelepasan panas.
Bila
suhu tubuh terlalu tinggi dilepaskan dengan cara:
- Vasodilatasi daerah perifer tubuh
- Berkeringat dan terengah-engah
- Menurunkan laju metabolisme (misal: menekan sekresi tiroksin)
- Respons perilaku (misal: berendam di air)
Sebaliknya
bila suhu tubuh terlalu rendah:
a.
Vasokonstriksi
b.
Menegakkan rambut (merinding)
c.
Menggigil (shivering)
d.
Meningkatkan laju metabolisme (dengan meningkatkan sekresi tiroksin)
e.
Respons perilaku (menghangatkan diri)
Mekanisme
Produksi Panas pada Hewan Endoterm
Pertama,
meningkatkan produksi panas metabolik dalam otot rangka (kontraksi otot):
- Terjadi secara sadar dengan cara menggerakkan anggota tubuh
- Tanpa sadar dengan cara menggigil (gerakan yang tidak teratur dan tidak mempunyai tujuan pergerakan tertentu, misalnya saat dingin)
Kedua,
- Memetabolisme jaringan lemak cokelat:
- jaringan lemak coklet berbeda dengan jaringan lemak putih
- jaringan lemak coklet dibungkus oleh selaput yang dipersarafi dengan baik oleh sistem saraf simpatis
- jika dirangsang, lemak akan dimetabolisme dalam mitokondria sel lemak, dan panas akan dihasilkan
- membutuhkan banyak oksigen sehingga hewan harus meningkatkan pasokan oksigen
2. Meningkatkan sekresi hormon tiroid
(T3 dan T4), hormon yang dapat meningkatkan aktivitas metabolisme dalam sel
- Menyerap radiasi panas matahari
- Menegakkan rambut/bulu sehingga pelepasan panas secara konveksi dapat diperkecil
- Mengurangi aliran darah ke organ perifer dengan vasokonstriksi (menyempitkan pembuluh darah)
- Memberikan berbagai tanggapan perilaku
Adaptasi Hewan Endoterm terhadap
Suhu Sangat Panas dan Sangat Dingin
Adaptasi
terhadap Suhu Sangat Dingin
Pertama, masuk ke dalam kondisi heterotermi, yaitu
mempertahankan adanya perbedaan suhu di antara berbagai bagian tubuh. Contoh:
burung dan mamalia kutub yang mempunyai suhu pada pusat tubuh sebesar 38oC,
namun suhu kakinya hanya sekitar 3oC, secara fisiologis, kaki tetap berfungsi
normal (telah beradaptasi pada tingkat sel dan tingkat molekul)
Kedua, Hibernasi atau torpor, yaitu penurunan suhu tubuh
yang berkaitan dengan adanya penurunan laju metabolisme, laju denyut jantung,
laju respirasi, dan sebagainya. Periode hibernasi, mulai dari beberapa jam
hingga beberapa minggu, bahkan beberapa bulan. Berakhirnya hibernasi dicapai
dengan kebangkitan spontan melalui peningkatan laju metabolisme dan suhu tubuh
secara cepat, yang akan segera mengembalikannya ke keadaan nomal
Adaptasi
terhadap Suhu Sangat Panas
Pertama, meningkatkan pelepasan panas tubuh dengan
meningkatkan penguapan, baik melalui proses berkeringat ataupun
terengah-terengah.
Kedua, melakukan gular fluttering: yaitu menggerakkan daerah
kerongkongan secara cepat dan terus-menerus sehingga penguapan melalui saluran
pernafasan (dan mulut) dapat meningkat, akibatnya pelepasan panas tubuh juga
meningkat. Misalnya pada ayam yang sedang mengerami telur.
Ketiga, menggunakan strategi hipertermik, yaitu
mempertahankan atau menyimpan kelebihan panas metabolik di dalam tubuh sehingga
suhu tubuh meningkat sangat tinggi, contoh: unta dan rusa gurun.
Hipertermik mengurangi pelepasan air dari tubuh, yang
seharusnya digunakan untuk mendinginkan tubuh melalui penguapan (untuk
sementara). Hipertermik menimbulkan masalah karena organ tertentu dalam tubuh
(misalnya otak) kurang mampu mentoleransi kenaikan suhu yang terlalu besar.
Pendinginan dilakukan dengan cara kerja mirip heat exchanger, lokasinya
terletak pada rongga hidung.
Goodjob uul bahasanya mudah dipahami
BalasHapussaran mungkin untuk kalimat paling bawah bisa dirapikan strukturnya agar pembaca tidak merasa kurang rapi saat membacanya
iya terimakasih sarannya, sudah saya perbaiki :)
Hapus