Macam – Macam Faktor Pembatas
Macam – Macam Faktor Pembatas
Dengan
mengetahui faktor pembatas (limiting factor) suatu organisme dalam suatu
ekosistem maka dapat diantisipasi kondisi-kondisi di mana organisme tidak dapat
bertahan hidup. Umumnya suatu organisme yang mempunyai kemampuan untuk melewati
atau melampaui faktor pembatasnya maka ia memiliki toleransi yang besar dan
kisaran geografi penyebaran yang luas pula. Sebaliknya jika organisme tersebut
tidak mampu melewatinya maka ia memiliki toleransi yang sempit dan memiliki
kisaran geografi penyebaran yang sempit pula.
Tidak sedikit didapati pula bahwa ada organisme tertentu yang tidak hanya beradaptasi dengan faktor pembatas lingkungan fisik saja, tetapi mereka bisa memanfaatkan periodisitas alami untuk mengatur dan memprogram kehidupannya guna mengambil keuntungan dari keadaan tersebut. Faktor pembatas dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
Tidak sedikit didapati pula bahwa ada organisme tertentu yang tidak hanya beradaptasi dengan faktor pembatas lingkungan fisik saja, tetapi mereka bisa memanfaatkan periodisitas alami untuk mengatur dan memprogram kehidupannya guna mengambil keuntungan dari keadaan tersebut. Faktor pembatas dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Faktor
pembatas fisik
Faktor
pembatas fisik bagi suatu organisme kita kenal secara luas di antaranya faktor
a) cahaya
matahari, intensitas cahaya bukan merupakan bagian terpenting yang membatasi
pertumbuhan tumbuhan dilingkungan darat, tetapi penaungan oleh kanopi hutan
membuat persaingan untuk mendapatkan cahaya matahari dibawah kanopi tersebut
menjadi sangat ketat.
b) suhu, suhu daapt dikatakan sebagai factor pembatas karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Dan sebagian organisme tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan sekitar
c) ketersediaan sejumlah air, air dapat dikatakan sebagai factor pembatas, ketika ada organisme yang hidup terendam diair, tetapi ada masalah keseimbangan air, jika tekanan osmosis intra seluler organisme tersebut tidak sesuai dengan tekanan air disekitarnya. Serta factor yang lainnya.
b) suhu, suhu daapt dikatakan sebagai factor pembatas karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Dan sebagian organisme tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan sekitar
c) ketersediaan sejumlah air, air dapat dikatakan sebagai factor pembatas, ketika ada organisme yang hidup terendam diair, tetapi ada masalah keseimbangan air, jika tekanan osmosis intra seluler organisme tersebut tidak sesuai dengan tekanan air disekitarnya. Serta factor yang lainnya.
2. Faktor pembatas
kimiawi dan non fisik
Faktor pembatas
nonfisik adalah unsur-unsur nonfisik seperti zat kimia yang terdapat dalam lingkungan
akan menjadi faktor pembatas bagi organisme-organisme untuk dapat hidup dan berinteraksi
satu sama lainnya. Kondisi lingkungan perairan (aquatic) berbeda dengan kondisi
lingkungan daratan (terrestrial), terutama ditinjau dari keberadaan unsur kimiawi
seperti; O2, CO2, dan gas-gas terlarut lainnya yang dapat diperoleh organisme
di lingkungannya.
Garam biogenik adalah
garam-garam yang terlarut dalam air, seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(O), nitrogen (N), sulfur (S), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), dan
magnesium (Mg). Zat kimia ini merupakan unsur vital bagi keberlanjutan
organisme tertentu.
3. Faktor pembatas Tipologi Ekosistem dan Indikator Ekologi
Kehadiran atau keberhasilan suatu organisme atau kelompok organisme-organisme tergantung kepada kompleksitas suatu keadaan. Keadaan yang mana pun yang mendekati atau melampaui batas-batas toleransi dinamakan sebagai yang membatasi atau faktor pembatas. Dengan adanya faktor pembatas ini semakin jelas kemungkinannya apakah suatu organisme akan mampu bertahan dan hidup pada suatu kondisi wilayah tertentu.
3. Faktor pembatas Tipologi Ekosistem dan Indikator Ekologi
Kehadiran atau keberhasilan suatu organisme atau kelompok organisme-organisme tergantung kepada kompleksitas suatu keadaan. Keadaan yang mana pun yang mendekati atau melampaui batas-batas toleransi dinamakan sebagai yang membatasi atau faktor pembatas. Dengan adanya faktor pembatas ini semakin jelas kemungkinannya apakah suatu organisme akan mampu bertahan dan hidup pada suatu kondisi wilayah tertentu.
Jika suatu organisme mempunyai
batas toleransi yang lebar untuk suatu faktor yang relatif mantap dan dalam
jumlah yang cukup maka faktor tadi bukan merupakan faktor pembatas. Sebaliknya
apabila organisme diketahui hanya mempunyai batas-batas toleransi tertentu
untuk suatu faktor yang beragam maka faktor tadi dapat dinyatakan sebagai
faktor pembatas. Beberapa keadaan faktor pembatas, termasuk di antaranya adalah
temperatur, cahaya, air, gas atmosfer, mineral, arus, dan tekanan, tanah, dan
api. Masing-masing dari organisme mempunyai kisaran kepekaan berbeda terhadap
faktor pembatas.
Dengan adanya faktor pembatas, dapat dianggap faktor ini bertindak sebagai ikut menyeleksi organisme yang mampu bertahan dan hidup pada suatu wilayah sehingga sering kali didapati adanya organisme-organisme tertentu yang mendiami suatu wilayah tertentu pula. Organisme ini disebut sebagai indikator biologi (indikator ekologi) pada wilayah tersebut.
Dengan adanya faktor pembatas, dapat dianggap faktor ini bertindak sebagai ikut menyeleksi organisme yang mampu bertahan dan hidup pada suatu wilayah sehingga sering kali didapati adanya organisme-organisme tertentu yang mendiami suatu wilayah tertentu pula. Organisme ini disebut sebagai indikator biologi (indikator ekologi) pada wilayah tersebut.
Sudah bagus isi blognya. Cukup memuaskan pembaca. Saran saja untuk menata penulisan sebelum di post ya
BalasHapussiap :) thanks
Hapussangat membantu, terima kasih
BalasHapus